Ambil Darah Batal Puasa
Pesakit juga harus peka terhadap tahap kesihatan diri dan perlu bersedia untuk berbuka puasa sekiranya keadaan memerlukan.
Ambil darah batal puasa. Ini tidak membatalkan karena merupakan darah yang sedikit dan tidak berpengaruh terhadap badan sebagaimana berbekam juga tidak membatalkan puasa. Tidak batal puasa kerana yang membatalkan adalah yang masuk ke tubuh melalui saluran terbuka hingga ke perut dan bukannya yang keluar dari tubuh. Jika dinisbahkan ujian darah dengan menderma darah maka kita dapati bahawa jumlah darah yang keluar dengan menderma darah lebih banyak kuantitinya daripada darah yang diambil untuk tujuan ujian. Adapun mengambil ujian darah maka ianya juga diharuskan dan tidak membatalkan puasa.
Suntikan pada pembuluh darah. Maka hukum asalnya adalah tetap sah puasanya. Adapun suntikan injeksi pada kulit atau otot yang bukan untuk memberikan asupan nutrisi maka tidak membatalkan puasa mengecek darah tujuan nya untuk pemeriksaan kesehatan yang diperiksakan kelaboratorium tidak membatalkan puasa. Seperti mengambil sampel darah untuk mengetahui jenis darah a atau b maka hal itu tidak membatalkan.
Sebagian besar ulama mengatakan puasanya tidak batal karena ada hadis ibnu abbas yang mengatakan rasulullah melakukan cantuk pada saat puasa dan ihram h r. Perkara ini penting bagi mengelak sebarang kesan mudarat yang tidak diingini. Dokter butuh mengambil sedikit darah dari pasien untuk memeriksanya. Periksa darah di siang ramadhan.
Adapun mengambil darah yang banyak dari orang yang puasa seperti didonorkan kepada orang yang membutuhkan sehingga perlu mengambil banyak darah seperti bekam maka hal itu membatalkan puasanya. 1 samada untuk berbekam ambil darah pesakit menderma darah tercedera darah dari hidung tangan dan lain lain. As siyam muhdathatuhu wa hawadithuhu dr muhd uqlah hlm 215. Pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium tidak membatalkan puasa.
Kalau darah yang dikeluarkan berjumlah banyak sampai berpengaruh terhadap tubuh seseorang maka hal itu dapat membatalkan puasa seperti donor darah. Jika seseorang mengambil sedikit darah yang tidak menyebabkan kelemahan pada tubuhnya maka hal ini tidak membatalkan puasanya baik itu untuk pemeriksaan medis atau untuk transfusi darah kepada orang lain ataupun untuk didonorkan. Ini karena cantuk juga mengeluarkan darah dengan sengaja maka hukumnya sama dengan mengelaurkan darah untuk tes laboratorium atau mungkin untuk donor darah. Kalau sedikit dan tidak berpengaruh terhadap seseorang maka tidak membatalkan puasa.
Di sini tidak ada dalil syar i yang menunjukkan bahwa orang puasa yang mengeluarkan darah sedikit batal puasanya.